Pedang saat Matahari Terbenam

Swords Sunset



arti dari 633

Cari Tahu Jumlah Malaikat Anda

Matahari terbenam tadi malam sangat indah. Astaga, sangat indah.




Ketika saya melihat matahari terbenam, saya berada di luar untuk memeriksa benteng senjata anak bungsu saya. Dia membangunnya di sudut dinding batu di sekitar halaman kami, dan membuat pedang buatan sendiri, nunchuk, dan beberapa senjata lain yang belum pernah kudengar. Sesuai dengan anak ini, dia telah mengerjakannya selama dua jam dan perlu menjelaskan setiap aspeknya kepada saya. Kemudian dia memberitahu saya bahwa saya harus memanjat di atas batang pohon yang ditebang dan berduel dengan pedang sampai salah satu dari kami kehilangan pedang kami.

Jadi saya memanjat cabang pohon yang ditebang. Lalu aku jatuh dari cabang pohon yang ditebang bahkan sebelum kami bisa memulai duel kami. Ketika saya mencoba untuk kembali ke dahan pohon yang ditebang, bayi saya berkata, Tidak apa-apa, Mama ... tidak perlu. Saya pikir anak itu merasa kasihan kepada saya, yang membuat saya semakin ingin kembali ke dahan pohon. Jadi saya melakukannya, dan kemudian saya jatuh lagi.



Kemudian saya melihat matahari terbenam dan berkata, Oooh! Aku harus mengambil kameraku!

Dan saat saya berlari ke dalam rumah, saya bersumpah saya mendengar bayi saya bergumam, Pergi ke depan dan lari, pengecut. Itulah yang saya pikir.

Masa bodo! Astaga!




Inilah yang saya pelajari tadi malam: Seorang anak dengan pedang dan matahari terbenam yang indah adalah kombinasi yang unggul.



Kemenangan adalah milikku!


Dan sekarang, Mama, dengan ini aku mewariskan kepadamu pedangku. Saya mengeluarkannya dari laci bawah lemari arsip Anda, dan hal yang paling aneh terjadi: Ketika saya mengeluarkannya dari laci, semua arsip Anda runtuh menjadi tumpukan besar. Apakah itu normal?


Ups.


Oh, yah… aku tidak peduli. Tidak ada yang penting di sana. Hanya hal-hal seperti akta kelahiran, kartu jaminan sosial, dan barang-barang lain yang membuktikan bahwa kita semua ada.


Sekali lagi, tidak ada yang penting.


Terima kasih, Ibu. Saya tahu Anda akan mengerti.


Kapanpun sayang.

Kapan saja.

Konten ini dibuat dan dikelola oleh pihak ketiga, dan diimpor ke halaman ini untuk membantu pengguna memberikan alamat email mereka. Anda mungkin dapat menemukan informasi lebih lanjut tentang ini dan konten serupa di Iklan piano.io - Lanjutkan Membaca Di Bawah